Pages

Jumat, 18 Maret 2011

PARAGRAF

Paragraf merupakan bagian dari karangan (tertulis) atau bagian dari tuturan (lisan). Umumnya terdiri dari sejumlah kalimat. Fungsinya untuk mengungkapkan informasi tertentu dengan gagasan utama sebagai pengendalinya.
A. UNSUR-UNSUR PARAGRAF
Paragraf terdiri atas gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas.

a.       Gagasan Utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf.
Gagasan utama suatu paragraf berada pada kalimat topik (kalimat utama). Kalimat ini menjadi tumpuan pengembangan paragraf. Satu kalimat dinyatakan sebagai kalimat utama apabila pernyataan di dalamnya merupakan rangkuman ataupun gagasan menyeluruh, yang dapat mewakili pernyataan-pernyataan lain dalam paragraf itu.

Ciri-ciri kalimat utama
Suatu kalimat berisikan kalimat utama ditandai oleh kata-kata kunci seperti berikut ini:
• Sebagai keseimpulan ....
• Yang penting ....
• Jadi, ...
• Dengan demikian, ....
• Intinya ...
• Pada dasarnya ....


b. Gagasan Penjelas adalah gagasan yang perannya menjelaskan gagasan utama.
Ciri-ciri: kalimat penjelas umumnya berisikan:
• Contoh-contoh
• Peristiwa ilustratif
• Uraian-uraian kecil
• Kutipan-kutipan, dan
• Gambaran-gambaran yang sifatnya parsial.

B. CIRI-CIRI PARAGRAF YANG BAIK
a. Kepaduan Bentuk (Kohesi)
Suatu paragraf adalah kohesif apabila pada paragraf itu dioptimalkan pemakaian penanda-penanda hubungan antarkalimatnya. Adapun fungsi utamanya adalah memadukan hubungan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Penanda hubungan antarkalimat itu mencakup lima hal, yakni:
1. Hubungan penunjukkan yang ditandai oleh kata-kata itu, ini, tersebut, berikut, tadi.
2. Hubungan pergantian ditunjukkan oleh kata-kata: saya, kami, kita, engkau, anda, mereka, ia: bentuk ini--itu dan sejenisnya dapat pula berfungsi sebagai penanda hubungan bergantian.
3. Hubungan pelesapan ditandai oleh penggunaan kata sebagian, seluruhnya.
4. Hubungan perangkaian, ditandai oleh kata dan, lalu, kemudian, akan tetapi, sementara itu, selain itu, jadi, akhirnya, namun, demikian.
5. Hubungan leksikal, ditandai oleh pemanfaatan pengulangan kata, sinonim, hiponim.

b. Kepaduan Makna (koherensi)
Suatu paragraf adalah koheren apabila informasi yang terdapat pada kalimat yang satu berhubungan erat dengan kalimat lainnya, keeratan hubungan antara kalimat-kalimat tersebut ditandai oleh penanda pertalian makna antarkalimat.
Adapun pertalian makna antarkalimat dalam paragraf sedikitnya mencakup sepuluh macam, yakni:
1. Pertalian penjumlahan ditandai oleh penggunaan di samping, selain itu, selain daripada itu, kecuali itu, lagi pula.
2. Pertalian perurutan ditandai oleh penggunaan lalu, kemudian.
3. Pertalian pertentangan ditandai dengan ungkapan sebaliknya, akan tetapi, tetapi, namun, padahal, walaupun demikian.
4. Pertalian lebih ditandai oleh ungkapan malah, malahan, apalagi, lebih-lebih, bahkan.
5. Pertalian sebab-akibat ditandai oleh ungkapan oleh karenanya, karena itu, oleh sebab itu, maka, akibatnya.
6. Pertalian waktu ditandai oleh ungkapan setelah itu, ketika itu, sebelum itu, sejak itu.
7. Pertalian syarat ditandai oleh ungkapan jika demikian, apabila demikian, apabila begitu.
8. Pertalian cara ditandai oleh ungkapan dengan demikian, dengan begitu, dengan cara begitu.
9. Pertalian kegunaan ditandai oleh ungkapan untuk itu.
10. Pertalian penjelasan ditandai oleh ungkapan misalnya, contohnya.

C. MENYUSUN PARAGRAF DENGAN KALIMAT UTAMA DI AWAL DAN AKHIR PARAGRAF
Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Paragraf Deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya di awal paragraf
b. Paragraf Induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya di akhir paragraf.

D. MEMAHAMI PARAGRAF YANG BAIK
Berdasarkan bentuknya, karangan/paragraf dapat dibedakan menjadi lima bentuk.

1. Deskripsi (menguraikan, melukiskan, memerikan)
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan untuk memberi kesan tersendiri kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, atau peristiwa yang ingin disampaikan oleh penulis. Dengan deskripsi, pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, dan merasakan terlibat dalam peristiwa yang dikemukakan oleh sang penulis.
Ciri-ciri paragraf deskripsi:
a. Menggunakan kata-kata ekspresif, yaitu kata-kata yang dapat menggambarkan apa yang dilihat, didengar, diraba, dicium, atau dirasakan oleh penulis secara cepat.
b. Menggambarkan suasana alam sekitar dan perasaan tokoh secara rinci dan mendetail.
c. Bersifat infornatif.

2. Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan unutk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya.
Ciri-ciri paragraf eksposisi:
a. Memaparkan definisi (pengertian)
b. Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan.

3. Narasi
Narasi (naration) secara harfiah bermakna kisah atau cerita. Jadi, paragraf narasi bertujuan untuk mengisahkan atau menceritakan. Paragraf narasi lebih mementingkan urutan cerita dan biasanya ada tokoh yang dikisahkan.
Ciri-ciri paragraf narasi:
a. biasanya disampaikan secara kronologis dan mengandung plot atau rangkaian cerita.
b. Ada tokoh yang diceritakan baik manusia maupun bukan.

4. Argumentasi (membuktikan atau menyampaikan alasan)
Paragraf argumentasi bertujuan untuk menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca.
Ciri-ciri paragraf argumentasi:
a. Adanya bukti-bukti untuk memperkuat pendirian/pendapat.
b. Berpikir logis dan kritis yang bertolak dari fakta-fakta
c. Adanya analisis yang cermat terhadap fakta-fakta atau bukti yang digunakan.
d. Adanya penalaran yang logis, yaitu merumuskan pendapat yang benar sebagai hasil proses berpikir untuk merangkaikan fakta-fakta menuju suatu simpulan yang dapat diterima oleh akal sehat.

5. Persuasi (mempengaruhi pembaca)
Bertujuan untuk mempengaruhi pembaca dengan pendekatan psikologis. Memerlukan fakta sebagai penunjang.
Bentuk dan Sifat Paragraf atau Karangan

Bentuk Sifat Isi
Narasi (cerita) Nonilmiah/fiksi Menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu.
Contoh: novel, cerpen, biografi
Deskripsi (Gambaran) Nonilmiah/fiksi Menggambarkan sebuah objek sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
Contoh: Cerita tentang kesibukan di pasar, keadaan banjir
Eksposisi (Paparan) Ilmiah/nonfiksi Memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi, tujuannya agar pembaca dapat memperoleh informasi dan pengetahuan sejelas-jelasnya. Disertai dengan data atau fakta-fakta lain untuk memperjelas pemaparannya.
Contoh: resep, laporan kegiatan, notulen rapat
Argumentasi (pembuktian) Ilmiah/nonfiksi Bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang meyakinkan.
Contoh: makalah, laporan penelitian
Persuasi (mempengaruhi) Ilmiah/nonfiksi Bertujuan untuk mempengaruhi pembaca dengan pendekatan psikologis. Memerlukan fakta sebagai penunjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar